Ada sebuah Cerita :
Ketika di suatu masjid, ada seorang ustadz berkata kepada seseorang yang telah mengaku bertemu Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam :
Begitulah ucapan seseorang yang aku dengar ketika di masjid. Sebenarnya banyak pendapat tentang mimpi bertemu Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam ini. Ada yang mengatakan jika orang tersebut mengaku Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam atau ada orang lain yang memberitahunya, maka benarlah itu Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam sekalipun ciri fisik orang tersebut tidak sesuai dengan ciri-ciri yang diriwayatkan dalam hadits. Ada juga yang mengatakan jika sudah ada perasaan bahwa itu Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam, maka benarlah itu Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam sekalipun ciri fisiknya tidak sesuai dengan yang diriwayatkan dalam hadits. Namun ada pendapat yang lebih berhati-hati dalam mengemukakan pendapatnya, yakni jika ada orang yang mengaku atau orang lain yang memberitahu dalam mimpi tersebut, atau di dalam hatinya sudah tertanam (seperti sudah lama kenal) bahwa itu memang benar Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam dan ciri fisiknya sesuai dengan yang diriwayatkan, maka barulah mimpi itu bisa dikatakan benar.
Ada yang berpendapat bahwa jika bertemu Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam dalam mimpi, maka itu benar meskipun tidak sesuai dengan ciri Nabi. Sebenarnya yang salah bukan dari Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam (karena memang tidak mungkin salah), namun pandangan mata hati orang tersebutlah yang kurang baik sehingga pandangannya menjadi keliru. Hal ini bisa dianalogikan ketika kita melihat pemandangan yang indah namun kita menggunakan kaca mata yang kotor berdebu, pasti yang kita lihat adalah pemandangan yang tidak sempurna dan kotor. Bukan karena pemandangannya yang tidak indah, tapi pandangan orang tersebut lah yang tidak baik.
Saya sendiri lebih milih dalam kehati-hatian. Apalagi kalau mimpinya membawa pesan-pesan Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam. Jika tidak hati-hati, bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam masyarakat awam. Jika tidak hati-hati, maka orang yang bermimpi tersebut pun juga bisa menjadi ujub, takabbur, sombong, merasa mulia sehingga justru tidak mempunyai kemuliaan di sisi Allah padahal mimpinya juga tidak menjamin benar. Namun jika mimpinya diverifikasi benar, maka benar itu adalah Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam sebagaimana sabda beliau.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)Dari pendapat-pendapat tadi dan dari cerita pengalaman-pengalaman orang yang sudah pernah bermimpi Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam, ternyata mimpi yang berkaitan dengan bertemu Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallamjuga ada celah untuk salah. Mimpi tersebut adalah benar jika mimpi tersebut sudah diverifikasi kebenarannya sesuai referensi yang ada. Karena ini sudah menyangkut Rasulullah Sholallahu `alaihi wasallam, manusia yang tinggi kedudukannya di sisi Allah, paling dicintai oleh Allah Yang Maha Agung, maka sepatutnya harus lebih sangat berhati-hati lagi dan berusaha untuk sejeli mengkin terhindari dari kesalahan-kesalahan yang mengatasnamakan beliau.
wallahu `alam
dikutip dari : http://akbar08.wordpress.com/2013/02/16/mimpi-bertemu-rasulullah-saw/#comment-333
Tidak ada komentar:
Posting Komentar